A. Sistem Koordinat dan Proyeksi Peta
Peta
adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang
diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas.
Menurut ICA (International Cartographic
Association) Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan
abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan
bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang
datar dan diperkecil/diskalakan. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan
penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan
skala tertentu. Sebuah peta dasar dibuat dengan skala terkecil mulai dari 1 :
50.000 sampai 1 : 250.000. Pembagian peta di Indonesia mengacu pada system
proyeksi Universal Transvers Mercator (UTM) dengan system koordinat DGN 95 atau
WGS 84.
B. Prinsip Utama Peta
·
Menyatakan posisi/lokasi suatu tempat
·
Memperlihatkan pola distribusi dan pola spasial fenomena
alam dan buatan manusia
·
Menerapkan atau menyimpan informasi muka bumi
·
Mengvisualisasikan data dan informasi muka bumi menjadi
peta
C. Fungsi Peta
·
Memperhatikan posisi relative
·
Memperlihatkan jarak dan arah
D. Karakteristik Peta
ü
Dua Dimensi (Hasil Transformasi matematik)
ü
Bentuk reduksi dari keadaan sebenarnya
E. Data Geografis
Objek
atau unsure geografis di bawah dan permukaan bumi, contoh :
ü
Titik
ü
Garis
ü
Luasan
ü
Permukaan
F. Jenis Peta
ü
Peta Garis
ü
Peta Foto
ü
Peta Topografi
ü
Peta Tematik
ü
Peta Chart
G. Sistem Proyeksi Peta
§
GCS
§
PCS
H. Jenis Proyeksi Peta
a.
Proyeksi Kerucut
b.
Proyeksi Silinder
c.
Proyeksi Azimunthal
I. Ditinjau Dari Distrosi yang Diakibatkan
a.
Proyeksi Konform (sudutnya samakan)
b.
Proyeksi Equivalen (luas)
c.
Proyeksi Equidisten (jarak)
J. Proyeksi sering digunakan pada:
§
Digitasi peta dengan proyeksi tertentu
§
Import file DXF
§
Aplikasi GIS dengan ketelitian geografis pada proyeksi
tertentu
§
Penampilan peta
K. Konstanta Geometrik Elipsoida Referensi di Indonesia:
|
Konstanta |
Bessel (1841)
|
GRS 67
|
|
a
|
6377397.155
|
6378160.00
|
|
b
|
6356070.963
|
6356774.52
|
|
c
|
6398786.849
|
6399617.27
|
|
f
|
0.003342773
|
0.003352923
|
|
n
|
0.001674185
|
0.001679227
|
a =
setengah sumbu panjang
b =
setengah sumbu pendek
c =
a2 / b
n =
(a - b) / (a + b)
f =
(a – b) /a : pegepengan
![]() |
![]() |
AZIMUTAL CONICAL
![]() |
![]() |
||
MERCATOR TRANVERSE
MERCATOR
L. PROYEKSI VS SISTEM KOORDINAT
·
Sistem koordinat merupakan kumpulan parameter yang
menunjukkan bagaimana menginterpretasikan lokasi koordinat suatu objek. Salah
satu dari parameter tersebut adalah proyeksi.
·
Proyeksi sehubungan bagaimana suatu objek ditampilkan
pada bidang datar, sedangkan sistem koordinat menunjukkan proyeksi apa yang
digunakan pada peta.
·
Pilihan menu Projection pada MapInfo sebenarnya memilih
tidak hanya proyeksi tetapi sudah pada sistem koordinat apa yang digunakan.
·
Default proyeksi pada MapInfo : equidistant cylindrical,
sistem koordinatnya menggunakan lintang-bujur.
M. PROYEKSI POLYEDER
Proyeksi : Lambert, kerucut normal konform
Ukuran bag derajat : 20 x 20 menit
Titik nol : perpotongan meridian dan paralel tengah
setiap bagian derajat
Sumbu Y : meridian tengah
Sumbu X : tegak lurus sb y di titik nol
Ordinat Y : + ke
utara
Ordinat X : + ke
timur
Satuan :
meter
Faktor skala di paralel tengah : 1
N. PROYEKSI MERCATOR
Proyeksi : Silinder normal konform
Titik
Nol : Perpotongan
meridian Jakarta (106o48’27”,79 T. Greenwich) dengan equator
Sumbu Y : meridian Jakarta
Sumbu X : ekuator
Ordinat Y : + ke utara
Ordniat X : + ke timur
Satuan :
meter
E R :
Bessel (1841)
Faktor skala di ekuator : 1
O. PROYEKSI UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR
Proyeksi : Silinder Tansversal Konform
Lebar wilayah (zone) : 6o
Titik Nol : Perpotongan meridian tengah zone dengan
ekuator
Sumbu Y : Meridian tengah zone
Sumbu X : Ekuator
Titik Nol semu I : X = -500.000, Y = 0
Untuk titik-titik di belahan bumi utara
Titik Nol semu II : X = -500.000, Y = -10.000.000
Untuk titik-titik di belahan bumi selatan
Satuan :
meter
E R :
GRS67
Faktor skala di tengah : 0.9996
Penomoran
Zone : Zone 1 dimulai dari bujur
180o B s/d 174 o B, no 2 dari bujur 174 o B
s/d 168 o B demikian seterusnya ke arah timur sampai zone 60 dengan
bujur 174 o T s/d 180 o T.
Wilayah Indonesia tercakup dalam zone
nomor 46 s/d 54 dengan bujur meridian tengahnya (Bo) yang dinyatakan terhadap
meridian Greenwich sbb:
Zone
|
Bo
|
46
|
93 o
|
47
|
99 o
|
48
|
105 o
|
49
|
111 o
|
50
|
117 o
|
51
|
123 o
|
52
|
129 o
|
53
|
135 o
|
54
|
141 o
|
P.
Peta Bumi (Earth Map)
Objek yang digambarkan
memiliki lokasi koordinat permukaan bumi, misalnya lintang dan bujur.
Dimanfaatkan untuk:
·
Overlay peta ke peta lainnya
·
Memanfaatkan atau mengubah proyeksi
·
Menentukan objek di peta untuk diketahui lintang/bujur.
Q.
Peta Non Bumi (Non-earth Map)
Berisi objek yang tidak
memiliki lokasi khusus permukaan bumi, misalnya peta tentang ruangan pabrik,
kantor, dsb.
PPeta non-bumi tidak
memiliki refernsi sistem koordinat yang mengacu pada lokasi permukaan bumi,
artinya sistem koordinat tersebut tidak mengandung proyeksi.