A. Definisi GIS (Geographic
Informasi System)
GIS
adalah singkatan dari Geographic Information System atau system informasi
geografis. GIS merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola
(input, manajemen, dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk
suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya.
Data
SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data atribut atau
tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau kenampakan
objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data deskriptif yang
menyatakan nilai dari data grafis tersebut.
Secara
garis besar, data grafis dibedakan menjadi tiga macam yaitu data titik (point),
garis (line) dan area (region atau polygon). Data grafis Titik biasanya
digunakan untuk mewakili objek kota, bangunan, kondisi lahan. Data Garis dapat
dipakai untuk menggambarkan jalan, sungai, jaringan atau saluran dan lain-lain.
Sementara data Area digunakan untuk mewakili batas administrasi, penggunaan
lahan, kemiringan lereng dan lain-lain.
B. Input Data GIS (Geographic
Informasi System)
Sedangkan
struktur data SIG ada dua macam yaitu vector dan raster . Pada struktur data
vector posisi objek dicatat pada system
koordinat. Sedangkan objek pada struktur data raste disimpan pada grid dua
dimensi yaitu baris dan kolom.
Data
atribut atau tabular merupakan data yang menyimpan informasi mengenai nilai
atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data vector, data atribut
tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara pada stuktur data
raster nilai data grafis-nya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel
tersebut.
1. Raster
Data Raster mempunyai
struktur data yang tersusun dalam bentuk matriks atau piksel dan membentuk
grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri,
termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat
tergantung pada ukuran piksel atau biasa disebut dengan resolusi. Model
data ini biasanya digunakan dalam remote sensing yang berbasiskan citra
satelit maupun airborne (pesawat terbang). Selain itu model ini
digunakan pula dalam membangun model ketinggian digital (DEM-Digital Elevation Model) dan model
permukaan digital (DTM-Digital Terrain Model). Model raster
memberikan informasi spasial terhadap permukaan di bumi dalam bentuk gambaran
yang digeneralisasi. Representasi dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks
atau piksel yang membentuk grid yang homogen. Pada setiap piksel mewakili
setiap obyek yang terekam dan ditandai dengan nilai-nilai tertentu. Secara
konseptual, model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.
2. Vektor
Data Vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan,
model ini berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y)
untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga
bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon).
a. Titik (point)
Titik merupakan
representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik tidak
mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada peta
maupun dalam layar monitor.
b. Garis (line)
Garis merupakan
bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan
obyek dalam satu dimensi.
c. Area (Polygon)
Poligon
merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.
C. Manfaat GIS (Geographic
Informasi System)
1.
Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan
dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan
dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan
zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya,
wilayah pemanfaatan lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman,
industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat
membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah tersebut dan hasilnya
dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas yang
diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah
perkotaan (urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar
kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya,
pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter
antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan
air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG
yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area,
kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang
tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria. Di daerah
pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor
pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian,
dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai,
dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar
dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta
pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta kondisi tanah.
Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan
memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan
transportasi. Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu
dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan
ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih
efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan,
permukiman,kawasan industri, dan lainnya.
2.
Inventarisasi sumber daya alam
Secara
sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alamialah sebagai
berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam,
misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya:
·
Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
·
Kawasan hutan yang masih baik dan hutan rusak;
·
Kawasan lahan pertanian dan perkebunan;
·
Pemanfaatan perubahan penggunaan lahan;
·
Rehabilitasi dan konservasi lahan.
3.
Untuk pengawasan daerah bencana alam
Kemampuan
SIG untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya:
·
Memantau luas wilayah bencana alam;
·
Pencegahan terjadinya bencana alam pada masa datang;
·
Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah
bencana;
·
Penentuan tingkat bahaya erosi;
·
Prediksi ketinggian banjir;
·
Prediksi tingkat kekeringan.
4.
Bagi perencanaan Wilayah dan Kota
·
Untuk bidang sumber daya, seperti kesesuaian lahan
pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi,
analisis daerah rawan bencana.
·
Untuk bidang perencanaan ruang, seperti perencanaan tata
ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman,
penataan sistem dan status pertahanan.
·
Untuk bidang manajemen atau sarana-prasarana suatu
wilayah, seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan
dan perluasan jaringan listrik.
·
Untuk bidang pariwisata, seperti inventarisasi pariwisata
dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
·
Untuk bidang transportasi, seperti inventarisasi jaringan
transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem
jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
·
Untuk bidang sosial dan budaya, seperti untuk mengetahui
luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran
lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan
pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan
pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana
hiburan dan perkantoran.
D. Tipe Sumber
Data GIS
1.
Data Primer
Data yang diukur langsung dengan survey, pengumpulan data
lapangan, penginderaan jauh.
2.
Data Sekunder
Data yang didapat dari peta yang sudah ada, tabel-tabel
atau sumber data yang lain.
·
MAP Info
Mapinfo adalah perangkat lunak yang
dirancang oleh pembuatnya untuk menangani pemetaan secara digital (Desktop
Mapping Software) dan memberikan tampilan untuk dapat melakukan analisa
geografis. Dalam proses instalasinya, secara otomatis akan dibuatkan satu icon
dalam lingkungan Windows yang jika dipilih akan mengaktipkan Mapinfo.
MapInfo merupakan produk dari
perusahaan software MapInfo Corporation. MapInfo adalah software pengolah
data spasial yang banyak digunakan dalam analisis Sistem Informasi Geografis.
Software ini memiliki kemampuan seperti software-software pengolah spasial
lainnya seperti Arc Info atau Arc View. Map Info merupakan software pengolah
data spasial yang terpadu dengan data tabel. Melalui software MapInfo operator
dapat membuat, menampilkan, serta mengadakan perubahan terhadap data spasial
atau peta.
·
Data Base
Data yang
ada diolah dalam suatu basis data.emua data yang masuk disimpan di basis data.
Basis data SIG berbeda dengan basis data sistem drafting biasa dimana
dengan sistem drafting biasa, outputnya hanya berbentuk grafik. Sedangkan
basis data SIG dapat menggabungkan data textual dengan data grafik.
·
Peta Tematik
Peta
Tematik adalah peta yang menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan
tertentu (land status, penduduk, transportasi dll.) dengan menggunakan peta
rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi
tematiknya
No comments:
Post a Comment